Kali ini Kumpul Kreavi membawakan tema “TRANSMUTATION†turning boredom into productivity. Sebenarnya tidak sesempit itu, tetapi lebih membahas artblok, bosan, jenuh, karakter klien yang tidak menyenangkan, dan berbagai permasalahan lainnya jangan sampai menghalangi proses kita dalam berkarya. Menjawab permasalahan tersebut, Kumpul Kreavi ke-21 kembali hadir dan kali ini bertempat di Universitas Multimedia Nusantara dengan menghadirkan guest yang berkompeten di bidangnya, antara lain Rio Sabda (Senior Artist di Caravan Studio), Fandy Susanto (Creative Director di Table Six) dan Sandy Karman (Independent poster artist, graphic designer, creative director dan illustrator).
Berbeda dengan Kumpul Kreavi biasanya, acara dibuka dan dimoderatori langsung oleh Mayumi Haryoto sekaligus mengumumkan dirinya sebagai CEO Kreavi yang baru menggantikan Benny Fajarai. Seperti yang kita ketahui, Mayumi adalah illustrator profesional yang sebelumnya juga menjabat sebagai CEO dari Fabula Artist Agency yang telah diakuisisi oleh Kreavi.
Pada sesi pertama dimulai oleh Rio Sabda, Senior Artist di Caravan Studio. Di Sesi ini Rio menjelaskan proses dirinya ketika memulai menjadi seorang illustrator dan desainer grafis, juga membaginya menjadi beberapa fase. Rio menjelaskan tentang pentingnya kebiasaan positif dalam berkarya dan mengembangkan diri, salah satunya dengan menggunakan aplikasi yang membantunya untuk tetap fokus selama menyelesaikan deadline.
Rio sharing bagaimana dia menciptakan pola dalam membangun kebiasaan dimana setelah melakukan kegiatan positif, ada reward yang diciptakan untuk didapat. Reward ini berbeda-beda untuk setiap individu. Misalnya setiap Rio selesai latihan gambar, dia menikmati cake enak. Setiap hari Rio berlatih untuk mendapatkan cake enak, sampai akhirnya gambar itu sendiri menjadi kebiasaan yang tak bisa dilepas.
Pembicaraan berlanjut ke sesi berikutnya dengan pembicara Fandy Susanto, Creative Director di Table Six. Table Six sendiri adalah sebuah studio desain multidisiplin yang berdomisili di Jakarta. Didalam keseharian Fandy mengerjakan projek, dia tidak berfokus kepada tantangan, kebosanan maupun artblok, tapi lebih kepada mengerjakan sebaik-baiknya design yang dianggap sangat menyenangkan. Terus ingin belajar dan mengerjakan sesuatu yang baru, karena ketika kita menganggap sudah “finished†disitu kita mendapatkan â€boredâ€.
Menurut Fandy, yang terpenting dalam berkarya adalah menjadi problem solver dalam masalah. Dalam mengerjakan projek Ia memiliki kesepahaman dengan Michael Beirut, “If you do good work for good clients, it will lead to other good work for other good clients. If you do bad work for bad clients, it will lead to other bad work for other bad clients.â€
Sesi terakhir diisi oleh Sandy Karman, Independent poster artist, graphic designer, creative director dan illustrator yang karya desain posternya sudah dipamerkan di beberapa pameran bergengsi di mancanegara, salah satunya 23rd International Poster Biennial Warsaw 2012, Polandia. Sempat menjadi art director di salah satu agency multinasional, Sandy akhirnya memilih untuk menjadi desainer lepas karena lebih sesuai dengan passion-nya. Hampir menyerah mengirimkan karya desain poster untuk pameran di luar negeri, pada tahun 2012 akhirnya Sandy mendapat respon untuk pameran di Moscow, Rusia dan Toyama, Jepang. Di akhir sesinya Sandy menjelaskan tentang impiannya untuk menjadi anggota dari International Graphic Alliance, dan menjadi orang pertama dari Asia Tenggara yang menjadi anggota tersebut.
Dengan konsisten terus berkarya, tidak hanya dipamerkan di pameran-pameran bergengsi, Sandy juga mendapat kesempatan mengerjakan projek dari banyak brand besar seperti Dior, Bvlgari, Elle Maga
Kreavi mengucapkan terimakasih kepada seluruh Kreator yang hadir dalam Kumpul Kreavi episode 22, juga kepada seluruh pihak yang membantu terjalannya acara ini mulai dari panitia Ultigraph, Universitas Multimedia Nusantara sebagai tuan rumah dan ketiga guest speaker.
Sampai jumpa di Kumpul Kreavi selanjutnya :)